Penulis
: Jeff Stone
Penerbit : Teen@Noura (NouraBooks)
Tahun
Terbit: 2013
Tebal
: 270 Halaman
ISBN : 978-602-9498-28-8
“Jika kau bukan bagian dari solusi, kau adalah bagian dari masalah,” pikir Fu.
Novel
ini menceritakan tentang biksu pendekar gaya macan. Diawali dengan adegan mereka berlima—Fu, Malao, Hok, She, dan Long—yang
disembunyikan oleh Mahaguru mereka di dalam sebuah tong air besar karena kuil
Changzen tengah diserang oleh pasukan Kaisar yang dipimpin oleh Ying.
Sebenarnya Ying adalah mantan teman seperguruan mereka yang kabur dari kuil
karena kemarahannya kepada Mahaguru. Kemudian dia bekerjasama dengan
Kaisar yang baru, demi bisa mencuri naskah gulungan naga yang dimiliki oleh
kuil Changzen sekaligus balas dendam kepada Mahaguru.
Mahaguru
selalu memperlakukan mereka begitu istimewa. Padahal Fu tidak tahu apa yang
membuat mereka begitu istimewa dan dia tidak terlalu peduli. Satu-satunya yang
ingin dia tahu dari waktu-kewaktu adalah nama mereka yang tidak biasa, yang
diberikan Mahaguru saat mereka masih bayi. Apa pun alasannya, Mahaguru tahu apa
dia lakukan. Misalnya seperti Fu berarti “macan” dalam bahasa Katon. Fu
memiliki kepala yang besar dan bulat, yang dicukur gundul dan dipertegas dangan
telinga kecil dan mata yang tajam dan menantang. Suaranya besar dan dalam,
persis seperti binatang yang menyerupanya. Dia juga sangat agresif dan cepat
marah.
Ketika akhirnya mereka berlima ketahuan oleh salah seorang
prajurit. Sang Mahaguru malah menyuruh mereka berlima kabur ke arah lima
penjuru mata angin yang berbeda sementara sang Mahaguru tetap tinggal dan
menghadapi Ying seorang diri sampai akhirnya tewas.
Setelah mereka berlima berpencar, Fu, yang paling
temperamental diantara mereka berlima, memutuskan untuk kembali dan mencoba
mengambil gulungan naskah yang dicari oleh Ying. Akhirnya, gulungan itu
berhasil diambilnya, dan dia berhasil kembali kabur kehutan dan mengalami
berbagai petualangan seru, mulai dari betemu anak macan, hingga akhirnya dia
ditawan oleh penduduk desa karena sebuah kesalahpahaman.
Fu ditangkap oleh penduduk desa karena telah melukai anak
dari Gubernur di desa itu dan lebih memilih untuk menyelamatkan anak macan yang
hampir dibunuh. Fu rela jika anak gubernur itu ingin membalasnya atau memukul
dirinya agar anak gubernur itu bisa memaafkannya dan mengeluarkan dia dari kandang
tersebut. Namun, kebencian gubernur sangat besar kepada Fu, sehingga ia
mengutus dua orang warganya untuk memberi tahu tentang keberadaan Fu dan empat
gulungan sakti itu kepada Ying.
Akhirnya, Fu kembali tertangkap oleh prajurit kaisar, dan
ketika mereka dalam perjalanan mengantarkan Fu dan gulungan naskah kepada Ying, mereka diserang oleh
segerombolan monyet, dan Malao ada diantara monyet- monyet itu.
Lalu apakah Fu berhasil menyelamatkan gulungan naskah itu?
Dan apakah mereka berhasil menemukan jawaban tentang penyerang Ying kepada Kuil
Chanzen yang merupakan sebuah rahasia besar yang disimpan Mahaguru selama ini?
Awalnya, saya merasa buku ini sangat membosankan karena saya
enggak pernah baca buku yang temanya seperti ini. Akan tetapi, setelah saya
coba membacanya, saya malah merasa terhanyut dengan ceritanya dan ingin
meneruskan baca ke seri selanjutnya yang berjudul Monkey dan Snake karena
saya penasaran dengan akhir ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar