Penulis : James Patterson dan Chris Tebbetts
Penerbit : Teen@Noura (NouraBooks)
Tahun Terbit: 2013
Tebal : 338 Halaman
ISBN
: 978-602-7816-14-5
Hidup normal itu memang sangat
membosankan, mungkin hal itu yang ingin disampaikan oleh penulis. Penulis
berusaha mengajak pembaca bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
bahkan mengatasi rasa bosan itu.
Rafe Khatchadorin merupakan
salah satu siswa di Hills Village Middle School (HVMS) tingkat enam. Rafe
selalu mengatakan bahwa sekolah itu adalah sebuah “penjara” bagi anak-anak
tingkat enam, tujuh, dan delapan. Rafe merasa, dia hanya seorang pencundang
yang akan tetap menundukkan kepala, berusaha mencoba berbaur, dan jangan pernah
memancing keributan dengan siapa pun.
Hanya ada satu masalah dengan
rencana itu dan namanya adalah Miller. Miller merupakan siswa yang sangat
bermasalah di sekolah itu, tak heran kalau dia selalu menjadi pelanggan yang mendapatkan
hukuman di sana. Namun, Rafe baru masuk ke tingkat enam selama empat setengah
menit dan dia sudah menjadi target untuk Miller. Gagal sudah niat untuk
berbaur. Jangan sangka dulu, meskipun terkadang dia merasa sebagai pencundang,
tetapi dia bukanlah seorang pengecut.
Rafe merasa HVSM semakin hari
semakin seperti di “penjara”. Bukan hanya karena Miller, tetapi juga dengan
guru-guru di sana yang dengan senang hati memberikan hukuman bagi siswa yang
melanggar tata tertib di HVSM.
Namun, meskipun gagal bebaur
dengan anak-anak yang lainnya, Rafe masih memiliki Leonardo. Leonardo si
Pendiam adalah sahabat Refe di HVMS dan di tempat lainnya. Leo sangat suka
menggambar bahkan ia bisa menggambar untuk mewakilli ribuan kata yang ingin dia
ucapkan.
Saat pihak sekolah mengadakan
Pertemuan Akbar untuk mengumumkan pemilihan anggota dewan perwakilan kelas.
Refe merasa acara itu sangat menjijikan, tetapi hal itu dia tepis karena
melihat Jeanne Galleta. Refe memamang tak pernah melihat gadis itu sebelumnya,
tetapi dia sangat terpesona dengan kecantikannya apalagi ternyata dia
mengetahui nama Refe.
Rafe merasa dirinya sangat
senang saat itu. Namun, rasa senangnya dirusak oleh Mrs. Stricker karena dia
menjelaskan tata tertib yang ada di HVSM. Sebenarnya itu bukannlah tata tertib,
tetapi penyiksaan berlabel peraturan. Ada sebanyak enam belas bagian dan total
26 halaman di dalam buku itu. Rafe ingin sekali keluar dari ruangan itu sebelum
Mrs. Stricker membunuh lebih banyak lagi karena menjelaskan tata tertib dengan
begitu jelas. Akan tetapi, Leo malah mengeluarkan pensil dan mulai menggambar
sesuatu di bagian belakang buku itu.
Begitu sampai ke Bagian 6
(hukuman untuk pelanggaran). Rafe merasa, dia mengalami pendarahan otak dan dia
juga yakin bahwa telinganya juga sudah ikut berdarah karena mendengar semua
peraturan dan hukuman yang di jelaskan Mrs. Stricker. Sejauh pengamatannya,
buku hijau kecil yang di tangannya hanyalah sebuah daftar panjang berisi semua
cara yang bisa membuatnya terkena masalah di masa-masa sekolahnya.
Sementara Leo, masih saja
menggambar, setiap kali Stricker menyebutkan peraturan baru dan Leo pun
menambah gambar baru di lembaran kertas itu. Satu-satunya hal yang melintas di
pikirannya waktu melihat gambar itu adalah dia ingin menjadi anak itu. Keliahatannya
Leo memiliki hidup yang JAUH lebih menyenangkan. Dan saat itulah, sebuah ide
muncul di benaknya. Ide sangat besar dan
superkonyol. Ide itu mengalir seperti bandang bahwa ATURAN DIBUAT UNTUK
DILANGGAR.
Dalam pandangannya, tata
tertib HVMS bisa menjadi musuh bebuyutan di sekolah. Namun, kalu dia bisa
mengakalinya, dia bisa mengubah aturan itu menjadi sahabat terbaiknya. Leo tahu
persis apa yang dia pikirkan. Toh ide itu, sebenarnya muncul dari gambarnya
bahkan Leo langsung menyuruh Rafe untuk melakukan sekarang juga. Peraturan
pertama yang dilanggar oleh Rafe ialah bermain dengan alarm kebakaran yang
berada d belakang aula sekolah. Mungkin bagi penguhuni HVSM suara itu sangat
menakutkan, tetapi tidak untuk Rafe dan Leo. Suara itu malah membuat Rafe merasa
hebat karena ulahnya.
Rafe tinggal bersama Mom,
Georgia, dan Carl yang merupakan calon ayah tiri Rafe dan si perusak mood-nya. Ia dan adiknya selalu memanggil
Carl dengan sebutan Bear. Rafe merasa bahwa ibunya jauh terlalu baik untuk pria
seperti Carl yang kerjanya hanya menonton tv dan tidur. Bahkan ibunya rela
mengambil shift ganda di tempat
kerjanya untuk menutupi kekurangan ekonomi di rumahnya sejak kehadiran si Bear
itu.
Keinginan Rafe untuk melanggar
tata tertib HVSM memang bener-benar dijalankannya. Rafe memberi nama dengan
sebutan “MISI R.A.F.E” bahkan dia membuat daftar aturan apa saja yang akan
dilanggarnya sekaligus dengan poinnya. Rafe menuliskannya semua idenya itu dalam
satu lajur besar di salah satu buku catatan berspiral yang diberikan ibunya
untuk dipakai di sekolah.
Hari hari berikutnya, Rafe
terus berusaha menjalankan misinya itu apalagi tanpa mendapatkan sebuah
hukuman, baginya itu sama saja Rafe mendapatkan poin yang cukup besar. Akan
tetapi, di balik kekacauan yang dibuat Rafe di HVMS itu, telah menimbulkan
kesedihan pada ibunya. Ibunya Rafe ingin anak-anaknya bisa menjadi anak-anak
normal seperti yang lainnya.
Sejak Rafe melihat ibunya
menangis karena ulahnya yang telah di lakukan di HVSM. Rafe berjanji akan
berubah menjadi manusia normal dan menghentikan misinya untuk sementara waktu.
Jelas saja, itu membuat Leo kesal pada Rafe. Karena menurut Leo, menjadi anak
normal itu sangat membosankan. Tak heran, jika ibunya sangat melarang Rafe
bermain dengan Leo.
Perubahan Rafe menjadi manusia
normal bukan hanya membuat ibunya senang, tetapi juga dengan Jeanne Galleta dan
Mrs. Donatello—guru yang sangat sering memberikan hukuman kepadanya, sebenarnya
Donatello mengetahui bahwa Rafe memiliki bakat seni yang terpendam, hal itu
terbukti saat ia memberikan hukuman menggambar pada Rafe.
Meskipun Rafe sudah bersikap
menjadi manusia normal, Miller tetap saja menempatkan Rafe sebagai musuh
terbesarnya. Miller berusaha memancing kemarahan Rafe, tetapi Rafe tidak
menanggapinya. Miller malah membungkuk dan mengambil sesuatu dari lantai.
Sesuatu itu adalah buku catatan Misi R.A.F.E. yang terjatuh. Rafe mencoba
meraih buku itu, tetapi Miller tetap saja tidak memberikannya bahkan Miller
memberikan syarat kepada Rafe jika ingin buku itu kembali padanya, dia harus menebusnya
dengan harga yang ditentukan oleh Miller. Rafe juga harus menghadapi kenyataan
bahwa sekarang Miller berkuasa atas dirinya.
Lalu bagaimana nasib Rafe saat Miller
mengetahui misi tersebut? Dan siapakah Leo sebenarnya sehingga ibunya Rafe melarangnya
untu berbicara lagi dengan Leo?
Setelah membaca buku ini, saya
baru menjadi bahwa menjadi manusia normal itu memang sangat membosankan.
Penulis bisa mengemas cerita ini dengan baik, mulai dari ceritanya yang seru
dan lucu, ilustrasinya yang menarik, dan bahkan penulis menggunakan sudut
pandang orang pertama sehingga pembaca bisa merasa terlibat dalam cerita
tersebut. Alur dan konfliknya pun sangat menarik. Namun, ada yang satu halaman
yang membuat saya bingung (halaman 180) itu seharusnya ada cerita lagi atau
ceritanya langsung ke bab selanjutnya karena memang tidak ada keterangannya
sehingga dapat membingungkan.
Casino & Slots - Mapyro
BalasHapusWelcome to Casino Vegas! Book online the Casino 대전광역 출장샵 Vegas to get a great experience in 진주 출장안마 Gaming & Entertainment. We have 과천 출장샵 over 충청북도 출장안마 1,100 Casino 대구광역 출장마사지 Games!